Penalaran Deduktif Beserta Contoh

By Nand Syaputra - Maret 02, 2015

Sebelum masuk materi, mari kita bahas tentang Penalaran terlebih dahulu. 

I. Pengertian Penalaran

Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubungkan data / fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Fakta / data yang akan dinalar itu boleh benar dan juga tidak. Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi.


II. Pengertian Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa umum yang kebenarannya telah diketahui, dan berakhir pada suatu kesimpulan baru yang bersifat lebih khusus.

Kesimpulan Deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

III.I Penarikan Simpulan secara langsung

Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
A. Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
B. Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )

III.II Penarikan Simpulan secara tidak langsung

Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. 
Silogisme Kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
A. Premis umum : premis mayor ( My )
B. Premis khusus : premis minor ( Mn )
C. Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )
Contoh silogisme kategorial :
My : Semua mahasiswa Universitas Gunadarma memiliki Kartu Ilab.
Mn : Jajang Suherman adalah mahasiswa Universitas Gunadarma.
K : Jajang Suherman memiliki Kartu Ilab.

IV. Pengertian Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsi kategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premis mayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanya disingkat PK.

Kriteria silogisme sebagai barikut :

Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A) memiliki hal-hal tertentu (=B)
Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau bisa juga seseorang itu (=C) adalah golongan tertentu itu (=A)
Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau bias juga seseorang itu (=C) memiliki sifat atau hal tersebut pada B (=B)

Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :
PU : A = B
PK : C = A
K : C = B

A = semua anggota golongan tertentu
B = sifat yang ada pada A
C = sesorang atau sesuatu anggota A

Contoh  :
PU : Nanda Syaputra giat olahraga
PK : Nanda Syaputra seorang Atlet Pesepakbola
K : Nanda Syaputra seorang Atlet Pesepakbola pasti giat olahraga

V. Jenis-jenis Silogisme

A. Silogisme kategorial adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategori atau ciri-ciri.
Contoh :
Bunga Melati adalah Tumbuhan
Bunga Melati membutuhkan air

B. Silogisme Hipotetik adalah silogisme yang bersifat sementara
Contoh :
Jika hari ini hujan maka saya memakai jas hujan
Hari ini hujan
Saya memakai jas hujan
Jika hari ini hujan maka saya memakai jas hujan
Hari ini tidak hujan
Saya tidak memakai jas hujan

C. Silogisme Alternatif adalah silogisme yang bertujuan untuk menentukan dua pilihan yang berbeda
Contoh :
Seluruh Mahasiswa Sistem Komputer kelas 1KB01 akan pergi liburan ke London atau Hongkong
Seluruh Mahasiswa Sistem Komputer kelas 1KB01 akan pergi liburan ke London
Jadi Seluruh Mahasiswa Sistem Komputer kelas 1KB01 tidak akan pergi liburan ke Hongkong

D. Silogisme Disjungtif adalah silogisme yang bertujuan untuk menentukan dua kemungkinan melakukan sesuatu hal, biasanya berupa pengakuan.
Contoh :
Kami tidak menang karena gerogi atau lelah
Kami tidak menang karena lelah
Kami tidak menang tidak karena gerogi

E. Entimen adalah silogisme yang dipersingkat, karena hanya mengemukakan premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Dia menerima hadiah berupa uang tunai karena dia telah menang dalam kuis itu.
Anda telah memenangkan kuis ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.



Sekian Pembahasan Materi tentang Penalaran Deduktif Beserta Contoh, semoga bermanfaat bagi pembaca seluruh dunia, khususnya INDONESIA.



DAFTAR PUSTAKA

Mengambil Sedikit materi di Wikipedia :) 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar